Duisternis

Never feel alone...

Agustus 20, 2009

Beras tumpah vs Keran kering

diketik oleh si vigar duisternis |

Sesuai ungkapan bahwa "kepuasan manusia nggak ada batasnya" memang nggak selamanya salah... Untuk beberapa kasus, ungkapan itu bisa mendapat respon "Ok bagus,, teruskan",,, tapi terkadang respon yang didapat justru "Astaga,,, nggak tau diri itu orang!!!". Well,,, semuanya tetap kembali pada orangnya sendiri sih,,, ungkapan itu mau dibawa ke arah mana.

In this case: "SAYA INGIN KULIAH LAGI!!!!"

Sama seperti yang lain, harapan, doa, serta usaha saya tersebut juga memicu berbagai kontroversi sekalipun kontroversi yang muncul tidak seheboh saat Zivanna Latisha berfoto dengan two pieces-nya.... (Anyway, ngomongin Zivanna,,, ckckckck.. *nelen ludah!!!).
beberapa komentar yang sempat terdengar:
~~ Gila, si vigar ambisius banget sama karirnya... ckckck
  *Ah nggak juga,, I am just doing what I can do!!

~~ Bagus Gar, kuliah aja mumpung masih muda. Nanti kalo sudah menikah,,, repot bagi waktu antara kerja, kuliah sama keluarga.
*heran,, kenapa nyambungnya ujung2 ke "Pernikahan"

~~ Tujuan kamu kuliah apa Gar??? Serius apa gaya-gayaan???  
*senyum kuda kembali tersungging, tanpa menjelaskan apapun!!!!

~~ Ah,, saya mah nanti aja... nabung dulu buat keluarga.
  *kesannya saya tidak memperhatikan keluarga... wkwkwk

Tapi,, terlepas dari semua postif-negatif respon yang didapat,,, sebagai orang yang sudah lepas dari pengawasan orang tua bahwa punya pendirian itu harus sudah mulai dibiasakan. Bagi saya sendiri,,, keputusan sekecil apapun mutlak ada di tangan Tuhan, tapi yang namanya "usaha", tentu kita yang lakukan. Seperhatian apapun orang lain membantu kita, tetap saja ujung2nya kita sendiri yang menentukan seberapa berhargakah usaha yang telah kita lakukan.  

Sebagai contoh:
  1. salah satu kenalan saya yang memiliki label "keluarga berkecukupan" dia pun memiliki adik yang memiliki label yang sama (*ya iyalah,, kan satu keluarga). Teman saya itu kuliah di salah satu universitas swasta terbaik di kota saya,,, (dalam kasus ini, saya tidak menyebutkan Bandung untuk melindungi privasi). Secara umum, orang akan berpandangan --> "Masa depan lu cerah! Secara gitu,, UN***,,, lulusannya udah punya nama kampus yang yahud. Hanya ada satu kekurangan,,, dia kuliah di jurusan yang orang tuanya inginkan dan tidak dia inginkan. Akhirnya,,, kuliahnya plintat plintut... Pindah sana sini, dan rekor ikut OSPEKnya bener2 menggila... Bayangkan aja, selama 3 tahun berturut-turut dia mengikuti OSPEK tiap tahun... Benar2 mental baja... Dan saya dengar kemarin, adiknya juga mengikuti jejak kakaknya itu... bedanya,,, adiknya hanya pindah 1 kali saja... Fyuh,,,,

2. Salah satu kenalan saya yang lain, kuliah dengan biaya yang dia kumpulkan dari tabungan sewaktu dia sekolah ditambah pekerjaannya yang serabutan, mulai dari tukang cuci mobil sampai kondektur. Namun, sekeras apapun dia bekerja, uang yang diperoleh sama sekali tidak mencukupi biaya kuliahnya di kampus teman saya di kasus pertama. Bahkan untuk uang pangkal-nya pun TIDAK. Akhirnya dia memutuskan untuk kuliah di salah satu Universitas antah berantah dengan jurusan Teknik Industri... Berbeda juga dengan kasus pertama, dia mengambil jurusan yang benar dia minati.. Dan eng ing eng,, setelah beberapa tahun,,, akhirnya dia sekarang sudah menjadi seorang Manager... *terima kasih pak Panjaitan,, saya belajar sesuatu dari Anda! ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Intinya,, seberapa mahal usaha orang tua kita mendukung kita, mulai dari uang, waktu, perhatian dan lain-lain,,, jika subjeknya sendiri tidak melakukan hal yang sama besarnya,, akhirnya... ya nggak worth it. Vice versa (*duilah,,, itu bahasa),, tidak peduli seberapa besar dukungan dari luar,, kalo si subjeknya sndiri berusaha maksimal??? Nothing is impossible,, dude!!! Kembali ke kasus saya,,, mmhh... waduh,,, udah ilang nih ide buat nulis... Giliran ngomongin orang kok,,, ngalir kayak beras tumpah,,, nah pas diri sendiri,,, kayak keran air di musim kering,,,, udah disedot-sedot itu keran,, tetep aja airnya nggak keluar... ya sudahlah,, nanti dilanjut (*untung tidak keceletot ngomong... biasanya saya agak ribet bedain huruf 'k' sama yang lain). Ok deh.... have a nice dream,, karena di sini sudah cukup gelap untuk segera beristirahat..  

buenas noches. y tienen un bonito sueño
bonne nuit. et avoir un joli rêve buona notte. e hanno un bel sogno

0 komentar:

Subscribe